Ophal Lapho. Diberdayakan oleh Blogger.

Sinonim dan Antonim

  1. Pengertian Sinonim dan Bentuk-Bentuknya.

Perhatikan contoh berikut !

  1. Ayahnya sudah meninggal bulan lalu

  2. Ayahnya sudah tewas dalam perang

  3. Ayahnya sudah meninggal dunia bulan lalu

  4. Ayahnya sudah berpulang ke rahmatullah bulan lalu

Tampak dalam contoh tersebut, kata meninggal, tewas, meninggal, dan pulang ke rahmatullah adalah saling bersinonim. Akan tetapi, kata meninggal tidak memiliki makna yang mutlak sama dengan kata wafat atau tewas karena berbeda nilai rasanya.

2) Pengertian antonim dan jenisnya

Sama halnya kata yang bersinonim, kata yang berantonim pun tidak mutlak berlawanan. Menurut Verhaar melalui Chaer (1990-92), kata putih tidak mutlak berlawanan dengan kata hitam, sebab putih pun berlawanan dengan kuning dan warna yang lainnya. Verhaar menggantikan kata antonim dengan kata oposisi.

Berdasarkan sifatnya, oposisi dibedakan atas lima macam, yaitu :
a) Oposisi mutlak : oposisi secara mutlak hanya pada dua kata, misalnya hidup x mati, antara hidup dan mati terdapat batas yang mutlak sebab sesuatu yang hidup tentu tidak ( belum ) mati. Sedangkan sesuatu yang mati tentu sudah tidak hidup lagi. Ciri oposisi ini adalah penyangkalan terhadap kata yang satu dengan kata yang lain. Contoh : kondisinya sekarang antara hidup dan mati.

b) Oposisi kutub atau gradual : Oposisi ini pertentangannya tidak bersifat mutlak, melainkan gradasi. Artinya terdapat tingkat-tingkat makna pada kata tersebut. Kata-kata yang beroposisi kutub ini umumnya adalah kata-kata dari kelas adjektiva, seperti : jauh-dekat, panjang-pendek, dan tinggi rendah. Contoh : Gunung itu tidak tinggi, tetapi rendah.
c) Oposisi hubungan atau relasional : Oposisi antara dua kata yang mengandung relasi kebalikan, kata-kata yang beroposisi hubungan ini bisa berupa kata kerja, seperti mundur-maju-dan pergi-pulang. Selain itu bisa berupa kata benda, seperti ayah-ibu, guru-murid. Contoh : Ibu guru menyuruh murid-murid mengumpulkan tugas.
d) Oposisi majemuk : Oposisi yang mencakup suatu perangkat yang terdiri dari dua kata atau lebih. Oposisi ini berkaitan terutama dengan hiponim-hiponim dalam suatu kelas. Misalnya : berdiri, duduk, berbaring, tiarap, dan jongkok. Contoh : Hewan-hewan di sirkus itu sedang dilatih gerakan berdiri dan duduk.

e) Oposisi hierarkial : Oposisi yang sebenarnya mirip dengan oposisi majemuk, tetapi di sini terdapat suatu kriteria tambahan yaitu tingkatan. Termasuk dalam oposisi ini adalah perangkat ukuran, penanggalan. Misalanya : milimeter-kilometer, dan Januari-Februari. Contoh : Bunga-bunga itu layu pada bulan Januari dan akan menguncup lagi pada bulan Februari.


Share on Google Plus

About Muhammad Naufal Charishuddin

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar